BERITA
A. Pengertian Berita
B. Sumber berita
1. Peristiwa atau kejadian yaitu berita yang diperoleh dari peristiwa atau kejadian di sekitar kita misalnya gempa bumi, pertandingan sepak bola, banjr, siding cabinet, kecelakaan lalu lintas, pameran seminar, dan sebagian.
2. Manusia/ pendapt manusia yaitu berita yang diperoleh dari pendapat seseorag mengenai suatu peristiwa yang disaksikan dan mengenai peristiwa yang tidak
disaksikan
C. Nilai berita
Yaitu nilai yang berkenaan dengan keaktualan / kehangatan dan ketepatan waktu berita disampaikan. Ini sesuai dengan makna harfiahnews sebagai sesuatu yang baru (new).
- Nilai kenyataan
Yaitu nialai yan berkaian dengan kefaktualan / kenyataan sebuah berita, maksudnya adalah informasinya berupa sebuah faktabukan fiksi atau karangan. Sedangkan fakta dalam jurnalistik antara lain kejadian nyata atau relevant, pendapat atau opini, dan pernyataan atau stetemen dari sumber berita.
3. Nilai kepentingan
Yaitu nilai yang berkenaan dengan sebuah berita yang menyangkut kepentingan orang banyak.
- Nilai kemenarikan
Yaitu nilaiyang berkenaan dengan sebuah berita yang akan mengundang orang yang banyak untuk membacanya, yaitu mengandung keganjilan / keanehan, penghiburan, atau human intest (menyentuh emosi/ menggugah perasaan)
D. Unsur Berita
Dunia jurnalistik, sebuah berita yang baik harus mengandung unsure 5 W + 1H yaitu What, Who, Where, When, Why dan How. Istilah lain adalah ASDIKAMEBAApa, Siapa, Dimana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana. Jika 6 unsur tersebut ada dalam sebuah beritamaka dapat dikatakan bahwa berita itu lengkap, jika tempat memuat berita itu terbatas dan diperkirakan pembaca sudah mengetahuinya maka dapat hanya mencantumkan 4 unsur saja (What,Who, Where, When)
E. Susunan Berita
Berita disusun dengan memperhatikan kebutuhan pembaca alam mencari informasi. Pada tahap awal, karena terbatsnya waktu baca, pembaca pada umumnya hanya mencari informasi yang penting saja serta memfokuskan pada judul dan isi di teras berita saja. Sedangkan tambahan informasi pada tubuh dan ekor berita akan dicari lain waktu, saat memiliki waktu yang senggang. Oleh karena itu susunan berita menggunakan prinsip piramida terbalik yaitu dimulai dariunsur yang paling penting (sebagai lantai piramida) ditempatkan di awal berita, kemudian diikuti dari unsure yang kurang penting (sebagai diding piramida) demikian seterusnya sampai ke puncak piramida yang merupakan pelengkap / penutup.
E. Susunan Berita
Judul harus dibuat menarik , singkat, dan mudah
diingat, harus sesuai dengan isi berita. Sehingga
pembaca melihat sekilas pada judul akan tertarik
untuk membaca tubuh berita.
Sub Judul yaitu bagian dari judul berita yang biasanya ditulis untuk sedikit menjelaskan judul. Subjudul itu kadang ada kadang tidak ada.
2. Teras Berita
Teras berita berisi inti berita dengan menyebut pokok-pokok berita 5W + 1H /
ASDIKAMEBA bertujuan menjelaskan secara singkat terhadap isi berita, teras
berita terletak di bawah judul biasanya terletak pada paragraf satu. Teras berita
mempunyai kedudukan yang amat penting setelah judul berita, berkenaan dengan
daya kemenarikan sebuah berita.
Bentuk Teras Berita
1. Teras Simpulan yaitu teras yang berisi kesimpulan atau pemadatan isi.
2. Teras Pernyataan yaitu teras yang berisi pernyataan orang atau sumber.
3. Teras Kutipan yaitu teras yang berisi kutipan seseorang.
4. Teras Kontras berisi sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sedang berlaku dalam masyarakat. masyarakat.
5. Teras Eksklamasi berisi sebuah ungkapan yang menunjukkan jeritan, ras sakit, dan ungkapan sejenisnya
3. Tubuh Berita
Berisi penjelasan yang lebih rinci tentang berita yang disampaikan, penjelasan
panjang lebar tentang 5W + 1H / ASDIKAMEBA.
- Ekor Berita
Berisi penutup berita berupa kesimpulan dan saran. Ekor berita boleh ada boleh tidak ada. Ekor berita tidak mutlak / harus ada dalam sebuah berita berita.
F. Bahasa/kalimat
Bahasa yang digunakan dalam berita harus mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat dan kalimat yang digunakan harus objektif (singkat, jelas, padat isinya, biasanya dengan menghilangkan imbuhan padakat-katanya) Bahasa dalam berita dapat disebut dengan bahasa jurnalistik.